Hidroponik adalah cara membudidayakan tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, sehingga pada hidroponik sangat mementingkan dalam memenuhi nutrisi tanaman.

Pada metode hidroponik fungsi dari media pengganti tanahnya yaitu untuk menyangga tanaman saja dan yang terpenting yaitu air yang  berfungsi untuk melarutkan nutrisi yang akan di serap oleh akar tanaman.

Kebutuhan air pada Hidroponik lebih sedikit dan efisien jika dibandingkan tanaman dengan media tanah (konvensional), jadi sangat baik jika diterapkan pada daerah yang mempunyai pasokan air yang terbatas.

 

Sistem ini tidak membutuhkan lahan yang luas, cukup menggunakan pekarangan rumah atau tempat-tempat yang sempit di perkotaan.

 

Kelebihan lain menanam dengan metode Hidroponik adalah :

  1. Ramah lingkungan
  2. Aman dari peptisida.
  3. Lebih inovatif
  4. Tanaman sayuran lebih segar
  5. Panen dapat diatur
  6. Tanaman tumbuh lebih cepat
  7. Bebas dari tumbuhan penggangu/gulma
  8. Mudah dalam memanen hasil

 

Sistem hidroponik saat ini yang sering kita temui (pupuler) adalah DFT, NFT dan Rakit Apung.

 

NFT (Nutrien Film Technique)

NFT merupakan sistem hidroponik yang bekerja dengan cara membagikan air nutrisi pada tanaman melalui aliran air yang tipis. Nutrisi dibuat terus-menerus bersirkulasi menggunakan pompa. Sebelum tanaman dewasa (akar sedikit), nutrisi akan diterima tanaman melalui kain planel dan bagian akar tanaman yang tidak terendam diharapkan mampu mengambil oksigen untuk pertumbuhan tanamannya.

Kelebihan dari sistem ini diantaranya :

  • Pertumbuhan tanaman bisa lebih maksimal karena asupan nutrisi dan oksigen diberikan secara terus menerus.
  • Tidak banyak endapan nutrisi atau kotoran dalam gully / talang, karena aliran air terus menerus.
  • Tingkat keseragaman tanaman yang tumbuh lebih tinggi, dengan meratanya aliran nutrisi dan oksigen.
  • Suhu air nutrisi lebih sejuk sehingga pH air konstan.
  • Pertumbuhan lumut pada talang sedikit, karena sinar matahari yang mengenai aliran air tidak banyak dan dalam waktu tidak lama.

Kelemahannya :

  • Pompa tidak berfungsi (listrik padam/unit rusak), akan menghentikan pengiriman nutrisi pada tanaman.
  • Pengadaan biaya awal pembuatan sistem ini cukup mahal.
  • Penularan penyakit lebih cepat.

 

DFT (Deep Flow Technique)

Sistem ini hampir sama dengan NFT, perbedaannya hanya pada kedalaman air nutrisi.  Pada sistem DFT ini,  air yang dialirkan dalam Gully/talang lebih dalam, sekitar 4 – 5 cm dari dasar talang. Artinya ada air nutrisi yang tergenang dalam talang, jadi lebihan air di atas batas yang ditentukan tersebut akan keluar melalui pipa keluaran.

 

Kelebihan sistem DFT :

  • Saat listrik padam tanaman masih bisa dalam kondisi aman karena ada genangan nutrisi.

 

Kekurangannya :

  • Tanaman dapat kekurangan oksigen terlarut, sehingga membuat pertumbuhan tanaman terganggu.
  • Resiko busuk pada akar tanaman, karena jumlah air yang diterima akar tanaman yang terlalu banyak.
  • Dapat terjadi endapan pada talang dan akan menyebabkan banyak masalah yang timbul.
  • Genangan  air nutrisi cukup dalam dan laju aliran lebih lambat sehingga kontak dengan sinar matahari akan lama, sehingga suhu air lebih tinggi dibanding dengan model NFT dan ini akan menyebabkan pH air nutrisi cepat berubah.
  • Lebih banyak memerlukan nutrisi.
  • Pertumbuhan lumut pada talang sangat cepat, karena sinar matahari terus-menerus mengenai genangan air pada talang.
  • Penularan penyakit sangat cepat.

 

Rakit Apung

 

Tanaman dibiarkan mengapung bersama steorofom di atas larutan nutrisi. Larutan nutrisi dibiarkan terus-menerus mneggenang, sehingga akar tanaman akan dapat terus menyerap nutrisi, sedangkan pasokan oksigen didapat dari pompa.

Kelebihan sistem rakit apung :

  • Biaya pengadaan tidak terlalu mahal, alat dan bahan mudah didapat.
  • Perawatan lebih mudah, terutama hanya pengontrolan nutrisi.
  • Suhu air nutrisi lebih sejuk sehingga pH air konstan.

 

Kekurangannya :

  • Nutrisi yang diperlukan cukup banyak, karena wadah digunakan cukup besar.
  • Akar tanaman rentan terhadap pembusukan, karena akar selalu terendam air.
  • Pertumbuhan lumut pada wadah sedikit, karena genangan air yang terkena sinar matahari tidak banyak.