Saat ini kuantitas dan kualitas praktisi pengklasifikasi kode MM (Morbiditas dan Mortalitas) dibandingkan dengan jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di tanah air amat memprihatinkan. Pengajaran yang baik dan benar semakin sulit diperoleh dan generasi era 1980-an cendering “punah”. Padahal keahlian praktisi pengkode itu amat diperlukan terutama dalam melaporkan status kesehatan Indonesia.
Menurut WHO (2010) kondisi data dan informasi status kesehatan penduduk di negara berkembang, termasuk RI masih lemah (WHO 2010). Hal ini harus diperbaiki melalui terobosan pendidikan berbasis kaderisasi sehingga kualitas ilmu, pengetahuan, serta keterampilan praktisi pengkode (coder) dapat diperbarukan serta tersebar ke daerah. Kata kuncinya:
- Menciptakan kaderisasi ahli pengkodean MM dengan komitmen bantuan daerah
- Mendirikan komunitas (paguyuban) klasifikasi MM untuk RS dan pelayanan kesehatan primer.
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas praktisi pengklasifikasi kode MM, Sure Indonesia menawarkan pelatihan-pelatihan sebagai berikut:
- Pelatihan Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Audit Rekam Medis Metode Hatta
- Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Audit Rekam Medis Metode Hatta merupakan pengembangan dari Analisa Kuantitatif dan Kualitatif cara Edna Huffman (1960 – 1990) dengan mengintegrasikan unsur hukum, administrasi, dan standar pelayanan kesehatan ke dalam teknik analisa rekam medis kesehatan untuk audit medis. Dengan Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Audit Rekam Medis Metode Hatta, manajer informasi kesehatan akan mempraktikkan teknik pembuatan kuesioner cara baru sampai dengan proses analisa statistic (SPSS, Epidata, dll) untuk praktik audit medis. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Audit Rekam Medis Metode Hatta ini menjadi suatu terobosan baru yang meruntuhkan anggapan bahwa pekerjaan audit medis tidak bisa dilakukan oleh seorang tenaga “rekam medis”.
- Pelatihan Terminologi Medis
- Tujuan:
- Melatih pemula menguasai keterampulan baru di bidang pelayanan kesehatan atau sebagai penyegar dan penyempurna pengetahuan yang ada.
- Sebagai peningkatan kualitas kinerja tenaga paramedis/praktisi manajemen informasi kesehatan melalui pengusaan peristilahan medis secara baik dan benar.
- Manfaat:
- Mengerti secara tepat ejaan dan arti istilah medis klinis diagnoses serta prosedur tindakan medis-operasi.
- Bagi praktisi kode, pengetahuan ini memberikan pemahaman lebih tentang alur kondisi pasien hingga ditegakkannya diagnosis dan tindakan yang ada dan menghasilkan ketepatan pemberian kode sesuai sistem klasifikasi yang diterapkan.
- Pelatihan Klasifikasi Morbiditas ICD-10
- Mampu menggunakan klasifikasi morbiditas dan terampil dalam menetapkan kode dalam pelaporan ke pemerintah yang mencerminkan status kesehatan penduduk.
- Pelatihan Klasifikasi Mortalitas ICD-10
- Meningkatkan keterampilan praktisi dalam memberikan kode klasifikasi untuk mortalitas dalam sertifikasi kematian sebagai masukan kepada pemerintah dan dunia internasional.
- Pelatihan ICPC 2 R
- Meningkatkan kemampuan mengklasifikasikan data pasien dan aktifitas klinik ke dalam domain umum atau praktik dokter keluarga dan pelayanan primer dan melihat frekuensi tingkat penyebaran dalam domain itu.
- Meningkatkan kemampuan untuk mengklasifikasi alasan pasien datang, masalah dan diagnosis yang dapat ditangani, intervensi dan urutan data dalam struktur episode pelayanan.
- Train-of the-trainer
- Menguasai teori mengajar ICD-10 yang kreatif dengan menggunakan beberapa program ICD-10 (2010) berbasis internet (on-line) yang terkini dan belum pernah diajarkan.
- Target peserta Train-of the-trainer
- Peserta dikhususkan bagi praktisi kode, dokter, tenaga kesehatan lain yang telah mahir ICD-10.
- Praktisi kode yang telah melalukan pengkodean setiap hari selama 2 tahun (bukan pemula).
- Terbuka juga bagi guru klasifikasi.
- Syarat:
- Menyerahkan CV pengalaman kerja.